INTERPRETASI ASGHAR ALI ENGINEER DAN MUHAMMAD ALI ASH-SHABUNI TENTANG CADAR (Kajian Studi Tafsir Kompratif)

Dewi Fatimatuz Zahro, 201586340005 (2019) INTERPRETASI ASGHAR ALI ENGINEER DAN MUHAMMAD ALI ASH-SHABUNI TENTANG CADAR (Kajian Studi Tafsir Kompratif). Sarjana thesis, Universitas Yudharta.

[img] Text (BAB I.pdf)
BAB I.pdf

Download (582kB)
[img] Text (BAB II.pdf)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (605kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III.pdf)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (616kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV.pdf)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (634kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V.pdf)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (262kB) | Request a copy
[img] Text (cover dll.pdf)
cover dll.pdf

Download (1MB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA.pdf)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (386kB)

Abstract

Penelitian ini berawal dari banyaknya pendapat tentang cadar. Sebagian masyarakat ada yang berpendapat bahwa cadar adalah sebuah bentuk syariat islam. Dan sebagian masyarakat yang lain ada yang berpendapat cadar adalah mode, tren dan sebuah produk budaya. Pada penelitian ini penulis ingin memaparkan pendapat Asghar Ali Engineer dan Muhammad ‘Ali Ash-Shabuni tentang cadar. Beliau adalah ulama tafsir komtemporer yang hidup dalam satu masa dengan terpaut usia 9 tahun. Asghar Ali Engineer adalah seorang tokoh feminis sedangkan Muhammad ‘Ali Ash-Shabuni adalah seorang ulama ahli fiqih. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana interpretasi Asghar Ali Engineer tentang cadar? 2) Bagaimana interpretasi Muhammad Ali ash-Shabuni tentang cadar? 3) Bagaimana persamaan dan perbedaan interpretasi antara keduanya? Dalam menjawab permasalahan ini, penelitian dilakukan berdasarkan kepustakaan dengan menggunakan metode penyajian secara deskriptif, analisis dan komparatif. Sesuai dengan tujuan tersebut, data primer yang digunakan oleh penulis bersumber dari penafsiran oleh tokoh yang bersangkutan dan beberapa mufasir dalam kitab tafsi ya, serta data sekunder yang berasal dari buku-buku yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa menurut Menurut Asghar Ali Engineer cadar hukumnya tidak wajib. Sedangkan menurut Menurut Muhammad ‘Ali Ash-Shabuni, cadar hukumya wajib Selain itu ada perbedaan dan persamaan antara kedua tokoh apabila dilihat dari pandangan secara umum, kedua tokoh setuju bahwa perempuan harus menjaga kesopanan berpakaian, hanya saja bagi Asghar bukan berarti perempuan wajib mengenakan cadar dan sebaliknya dengan Ash-Shabuni yang berpedapat cadar wajib bagi perempuan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 297.87 ZAH I
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorM. Mukhid Mashuri., M.Th.I, ã…¤UNSPECIFIED
Subjects: Agama > Pendidikan Agama
Divisions: Fakultas Agama Islam > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Date Deposited: 25 Nov 2019 12:02
Last Modified: 02 Mar 2022 06:45
URI: https://repository.yudharta.ac.id/id/eprint/1081

Actions (login required)

View Item View Item