PENAFSIRAN RAHMATAN LIL ALAMIN PERSPEKTIF ZUHAIRI MISRAWI

Naili Tsamarotul Fuadiyah, 201586340013 (2019) PENAFSIRAN RAHMATAN LIL ALAMIN PERSPEKTIF ZUHAIRI MISRAWI. Sarjana thesis, Universitas Yudharta.

[img] Text (BAB 1.pdf)
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (533kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 2.pdf)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (724kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3.pdf)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (411kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4.pdf)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (733kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 5.pdf)
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (350kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA.pdf)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (214kB)
[img] Text (Sampul.pdf)
Sampul.pdf

Download (1MB)

Abstract

Salah satu ayat al-Qur'an yang sangat populer yang berbicara terkait kasih sayang bagi semesta alam yaitu QS. Al-Anbiya [21]: 107 yang berbunyi. “Dan tidaklah Kami mengutusmu (Nabi Muhammad Saw.) melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.� Mengomentari ayat ini, Zuhairi mengatakan bahwa Tuhan sesungguhnya telah menggariskan dan memerintahkan langsung kepada Nabi agar menjadi rahmat dan pembawa kasih sayang bagi seluruh umat manusia. Hal ini tentu saja mempunyai hikmah tersembunyi yang perlu digali, bahwa ajaran Nabi Muhammad Saw. bukanlah ajaran yang terpisah dari agama-agama terdahulu. Ajaran Nabi adalah ajaran yang melanjutkan dan menyempu akan agama-agama terdahulu. Bila ajaran-ajaran umat terdahulu merupakan rahmat bagi kaumnya masing-masing, maka ajaran Nabi Muhammad Saw adalah rahmat bagi umat Islam dan umat-umat terdahulu. Sebagai utusan Tuhan, Nabi Muhammad Saw. hendak mengajarkan kepada umatnya agar menghargai agama-agama terdahulu, terutama ajaran-ajarannya. Karena sesungguhnya ajaran-ajaran agama terdahulu adalah ajaran yang mulia yang berisi tentang kebenaran dan kebaikan. Terutama ajaran Kristen, Yahudi dan Islam, diibaratkan sebuah rumah yang indah dan megah. Sedangkan Islam datang melalui Nabi Muhammad Saw. hanya menyempu akannya, yang diumpamakan dengan sebuah batu bata di salah satu bagian rumah. Menurut Zuhairi, Tidak bisa dielakkan bila kasih sayang menjadi tulang punggung peradaban kemanusiaan kontemporer. Di tengah situasi global yang semakin tidak manusiawi, maka peradaban Islam harus menjadi oase di tengah krisis kemanusiaan. Artinya, tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan dengan dalih kekerasan yang dilakukan pihak lain. amat diperlukan upaya-upaya strategis dan proaktif untuk mengampanyekan Nabi Muhammad Saw. sebagai pembawa kasih sayang.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 297.1226 FUA P
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorWiwin Ainis Rohtih, M.Th.I, ã…¤UNSPECIFIED
Subjects: Agama > Pendidikan Agama
Divisions: Fakultas Agama Islam > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Date Deposited: 24 Nov 2019 08:26
Last Modified: 02 Mar 2022 06:47
URI: https://repository.yudharta.ac.id/id/eprint/1181

Actions (login required)

View Item View Item