Mukhammad Nawfal, 201786340015P (2021) DINAMIKA KONTROVERSI PENETAPAN NĀSIKH-MANSŪKH DALAM AL-QUR'AN. Sarjana thesis, Universitas Yudharta.
Text (BAB I.pdf)
201786340015P_BAB I.pdf Download (726kB) |
|
Text (BAB II.pdf)
201786340015P_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (966kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III.pdf)
201786340015P_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (711kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV.pdf)
201786340015P_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (960kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V.pdf)
201786340015P_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (939kB) | Request a copy |
|
Text (BAB VI.pdf)
201786340015P_BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (583kB) | Request a copy |
|
Text (COVER DEPAN.pdf)
201786340015P_COVER DEPAN.pdf Download (756kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA.pdf)
201786340015P_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (465kB) |
Abstract
Skripsi ini membicarakan tentang kata nasikh dalam al-Qur'an, kata n�sikh sendiri memiliki banyak makna, bisa berarti: Menghilangkan (al-Izalah), Menggantikan (al-Tabdīl), Peralihan (al-Tahwil), dan Naql artinya memindahkan dari satu tempat ketempat lain. Jadi n�sikh adalah sesuatu yang membatalkan, menghapus, memindahkan dan mengubah, sedang mansūkh adalah sesuatu yang dibatalkan, dihapus, dipindahkan, dirubah dan lain sebagainya. Untuk masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana N�sikh dalam pandangan ulama yang pro dan kontra? dalam skripsi ini terdapat pandangan ulama baik yang pro dan kontra terhadap n�sik-mansūkh. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan library research atau telaah pustaka. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Pembahasan dilakukan dengan deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelaahan penulis dari beberapa yang telah diteliti dan penulis kaji tentang N�sikh-Mansūkh dalam skripsi ini adalah Kajian tentang nasīkhmansūkh pro dan kontra, jumhur ulama menyetujui adanya n�skh termasuk imam Syafi'i dan imam-imam yang lain. Para ulama' memang berbeda pendapat mengenai hal men�sikh al-Qur'an dengan sesama al-Qur'an. jumhur ulama, berpendirian bahwa men�sikh sebagian ayat al-Qur'an dengan sebagian yang lain. hukumnya boleh, bahkan diantara mereka ada yang tidak keberatan untuk me-n�skh al-Qur'an dengan al-Hadits. Abu Muslim al-Isfahani dan az-Zarqani beliau ini menolak adanya n�sikh, mayoritas ulama tanpa ragu menetapkan ayat-ayat yang termasuk n�sikh dan ayat-ayat yang termasuk mansūkh. Mereka mengatakan bahwa seandainya Allah membolehkan adanya n�sikh, maka hal ini mencerminkan adanya dua kebatilan, yakni ketidaktahuan-Nya dan sesuatu yang sia-sia. Hal ini jelas bertentangan dengan firman Allah Q.S. [41] Fushilat: 42:, ada ayat-ayat yang mustahil dibahas ketika sholat menghadap baitul maqdis, ayat tersebut sudah di-n�skh dan berubah, tadinya umat islam sholat menghadap baitul maqdis, jadi menghadap ka'bah ketika sholat. Mengenai persoalan n�sikh-mansūkh itu sendiri para ulama baik yang pro dan kontra, sama-sama menerima keberlakuan hukum yang baru.
Item Type: | Thesis (Sarjana) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Identification Number: | 297.1226 NAW D | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | Agama > Alquran dan Tafsir | ||||||
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir | ||||||
Date Deposited: | 01 Sep 2021 11:41 | ||||||
Last Modified: | 13 Jun 2023 03:12 | ||||||
URI: | https://repository.yudharta.ac.id/id/eprint/1605 |
Actions (login required)
View Item |