AGAMA PARA NABI DALAM AL-QUR'AN (Interpretasi Kata al-Islam Dalam QS. al-Baqarah Ayat 136)

M. Rofiud Darojat, 201686340010 (2020) AGAMA PARA NABI DALAM AL-QUR'AN (Interpretasi Kata al-Islam Dalam QS. al-Baqarah Ayat 136). Sarjana thesis, Universitas Yudharta.

[img] Text (BAB I.pdf)
201686340010_BAB I.pdf

Download (704kB)
[img] Text (BAB II.pdf)
201686340010_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (802kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III.pdf)
201686340010_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV.pdf)
201686340010_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (920kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V.pdf)
201686340010_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (198kB) | Request a copy
[img] Text (COVER DEPAN.pdf)
201686340010_COVER DEPAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA.pdf)
201686340010_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (420kB)
[img] Text (LAMPIRAN.pdf)
201686340010_LAMPIRAN.pdf

Download (298kB)

Abstract

Agama Islam dalam arti institusi yaitu agama yang dibaw aNabi Muhammad saw. sebagai penutup akhir semua Nabi. Term al-Isla>m di dalam al-Qur'an juga melekat kepada Nabi terdahulu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tafsir tah}li>li>. Tujuan penelitian ini mengetahui interpretasi kata al-Isla>m sebagai agama para Nabi dalam al-Qur'an. Agama para Nabi sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw. adalah al-Isla>m. Risalah agama para Nabi sebelum periode Nabi Muhammad saw. disebut al-Isla>m ‘amm, yaitu beragama mengedepankan kepatuhan dan penyerahan diri kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya. Sedangkanrisalah Nabi Muhammad saw. disebut al-Isla>m khas, yaitu beragama Islam tidak hanya mengedepankan subtansi agama, tetapi juga digunakan sebagai legalitas agama. Mengenai ahl al-kita>b yaitu Yahudi dan Nasrani sebagai agama samawi> sebelum Islam, tidak dapat digeneralisasi bahwa agamanya menyimpang semuanya.Terdapat sebagian dari mereka yang beriman dengan berpegang teguh pada agamanya, adanya kemungkinan keselamatan dengan syarat keimanan kepada Allah, hari akhir, dan beramal saleh. Syariat para Nabi adalah paralel dan tidak ada perbedaan fundamental, perbedaan syariat-syariat itu hanyalah karena penetapan hukum yang berbeda terhadap masing-masing Nabi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan zamanya.Syariat Nabi Muhammad saw. bukanlah untuk menganuli ya, tetapi untuk menyempu akan dan menghimpunnya menjadi satu kesatuan yang kukuh dalam satu agama (di>n wa>hid)

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 297.1226 DAR A
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorNyoko Adi Kuswoyo, M.Th.I, ã…¤UNSPECIFIED
Thesis advisorM. Rofiud Darojat (201686340010), ã…¤UNSPECIFIED
Subjects: Agama > Pendidikan Agama
Divisions: Fakultas Agama Islam > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Date Deposited: 02 Oct 2020 12:18
Last Modified: 02 Mar 2022 06:32
URI: https://repository.yudharta.ac.id/id/eprint/589

Actions (login required)

View Item View Item