SARUNG SEBAGAI SIMBOL DALAM MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN SUKU TENGGER (ANALISIS INTERAKSIONISME SIMBOLIK MAKNA-MAKNA SARUNG SUKU TENGGER DI KABUPATEN PASURUAN

Nur Saidah, 201669090012 (2020) SARUNG SEBAGAI SIMBOL DALAM MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN SUKU TENGGER (ANALISIS INTERAKSIONISME SIMBOLIK MAKNA-MAKNA SARUNG SUKU TENGGER DI KABUPATEN PASURUAN. Sarjana thesis, Universitas Yudharta.

[img] Text (BAB I.pdf)
201669090012_BAB I.pdf

Download (14kB)
[img] Text (Bab II.pdf)
201669090012_Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (504kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III.pdf)
201669090012_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (217kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV.pdf)
201669090012_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (391kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V.pdf)
201669090012_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (146kB) | Request a copy
[img] Text (COVER DEPAN.pdf)
201669090012_COVER DEPAN.pdf

Download (861kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA.pdf)
201669090012_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (146kB)
[img] Text (LAMPIRAN.pdf)
201669090012_LAMPIRAN.pdf

Download (262kB)

Abstract

Sarung Suku Tengger merupakan suatu identitas atau ciri pengenalan di Tengger. Pemakaian sarung mempunyai makna dan simbol tersendiri, kebanyakan orang mengira bahwa memakai sarung untuk menghangatkan badan tetapi fungsi sarung tidak hanya itu sarung mempunyai makna dan simbol tersendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna-makna budaya apa saja yang terdapat pada sarung yang digunakan oleh Suku Tengger. Teori yang penulis gunakan adalah Teori Interaksionisme Simbolik menurut Blumer yang bertumpu pada tiga premis utama yaitu pemaknaan, Bahasa dan pikiran. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variable dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif adalah untuk mengumpulkan informasi actual secara terperinci mengenai sarung sebagai simbol dalam mempertahankan kebudayaan dan menggunakan analisis interaksionisme simbolik guna mengetahui makna-makna sarung di Suku Tengger. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan melakukan wawancara kepada dukun di Desa Tosari dan masyarakat Desa Tosari. Dari hasil analisis di dapatkan kesimpulan bahwa pola pemakaian sarung Suku Tengger di bagi menjadi 6 pola pemakaian sarung bagi laki-laki. Dari 6 pola pemakaian sarung bagi laki-laki yaitu kekawang, sesembong, sempetan, kekemul, kekudung, dan sampiran.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 306 SAI S
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorFaris, M.Med,Kom, ã…¤UNSPECIFIED
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi dan Antropologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial & Politik > Ilmu Komunikasi
Date Deposited: 25 Nov 2020 11:03
Last Modified: 02 Mar 2022 06:32
URI: https://repository.yudharta.ac.id/id/eprint/593

Actions (login required)

View Item View Item