Irodah Ishlakha, 201886130010 (2020) IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI MAJELIS TAKLIM NAHDLATUL ULAMA' DAN MUHAMMADIYAH (Study Kasus Kegiatan Rutinan Istighosah Dan Slosoan di Desa Kedungringin - Bangil). Magister thesis, Universitas Yudharta.
Text (BAB I.pdf)
201886130010_BAB I.pdf Download (652kB) |
|
Text (BAB II.pdf)
201886130010_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (666kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III.pdf)
201886130010_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (316kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV.pdf)
201886130010_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (751kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V.pdf)
201886130010_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) | Request a copy |
|
Text (BAB VI.pdf)
201886130010_BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (289kB) | Request a copy |
|
Text (COVER DEPAN.pdf)
201886130010_COVER DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA.pdf)
201886130010_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (499kB) |
Abstract
Majelis taklim merupakan jalur pendidikan nonformal. Sebagai lembagapendidikan nonformal majelis taklim memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi jamaah. Peran majelis taklim dalam meningkatkan pengetahuan keagamaan jamaahnya meliputi tiga materi, yaitu pengetahuan tentang aqidah, pengetahuan tentang fiqih ibadah, dan akhlaq Islam. Tiga materi majelis taklim tidak akan lepas dari nilai-nilai pendidikan multicultural dan implementasi yang diterapkan pada kedua majelis tersebut, yaitu dari majelis taklim Nahdhotul Ulama' (istighosah) dan Muhammadiyah (selosoan), Fokus penelitian: Pertama, Bagaimana Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam kegiatan Istighosah (NU) dan Selososan (MD)? Kedua, Bagaimana Implementasi Nilai Pendidikan Multikultural dalam Kegiatan Istighosah (NU) dan Selososan (MD)?. Untuk menjawab focus penelitian tersebut peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan Study kasus, data peneliti dikumpulkan melalui observasi, Interview, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan ada tiga nilai pendidikan multicultural yang telah ditanamkan di Desa Kedungringin tersebut. Tiga nilai pendidikan multicultural tersebut adalah: 1. Belajar hudup dalam perbedaan, membangun saling percaya, 2. Memelihara saling pengertian, 3. Menjunjung sikap saling menghargai, ketiga poin ini telah menjawab rumusan masalah yang pertama. Dan rumusan masalah yang kedua juga sudah terjawab dengan kegiatan – kegiatan atau Implementasi yang ada di desa kedungringin tersebuta yaitu: pada golongan NU ada GISNU (Gerakan infaq shodaqoh) yang mana kegiatan tesebut merupakan kegiatan social saat ada kematian, dan kegiatan-kegiatan hari besar islam serta da kegiatan ziarah kubur ke makam para waliyullah, di golongan muhammadiyah juga da kegiatan-kegiatan seperti jimpitan qurban yang digunakan untuk membantu lembaga-lembaga dan anak yatim yang membutuhkan
Item Type: | Thesis (Magister) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Identification Number: | 370.117 ISH I | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Subjects: | Karya Umum > Kumpulan Karya Umum | |||||||||
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Pendidikan Agama Islam Multikultural (S2) | |||||||||
Date Deposited: | 08 Nov 2020 14:54 | |||||||||
Last Modified: | 09 Aug 2023 08:17 | |||||||||
URI: | https://repository.yudharta.ac.id/id/eprint/695 |
Actions (login required)
View Item |