Faiqotul Hikmah, 201486340014 (2018) TRADISI YASINAN (Kajian Living Qur'an di Pondok Pesantren Ngalah, Pasuruan). Sarjana thesis, Universitas Yudharta.
Text (BAB I.pdf)
BAB I.pdf Download (290kB) |
|
Text (BAB II.pdf)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (501kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III.pdf)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (509kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV.pdf)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (368kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V.pdf)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB) | Request a copy |
|
Text (COVER.pdf)
COVER.pdf Download (934kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA.pdf)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (237kB) |
Abstract
Penelitian Living Qur`an dalam karya ilmiah ini membahas tentang tradisi (amalan rutin) pembacaan al-Qur`an yang dilahirkan dari praktik komunal sebagai bentuk dari respon sosial masyarakat atau komunitas tertentu terhadap al-Qur`an. Dalam hal ini adalah Pondok Pesantren Ngalah Sengonagung, Purwosari, Pasuruan. Seluruh santri Pondok Pesantren Ngalah diwajibkan mengikuti kegiatan Yasinan yang dilaksanakan rutin pada hari Kamis setelah shalat Maghrib berjama'ah. Pada penelitian Living Qur`an ini, pembahasannya lebih difokuskan pada bagaimana tradisi Yasinan di Pondok Pesantren Ngalah dan apa makna tradisi Yasinan tersebut bagi para pelaku tindakan. Dalam hal ini, sebagai pelaku tindakan adalah adik-adik santri, santri senior (pengurus), dan pengasuh Pondok Pesantren Ngalah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisis data, penulis menggunakan teknik analisis interaktif dengan tiga tahap yakni data reduction, data display, dan conclusion drawing. Tradisi Yasinan di Pondok Pesantren Ngalah ini, jika dilihat dengan menggunakan makna suatu tindakan dalam teori konstruksi sosial yang dikemukakan oleh Peter L.Berger dan Thomas Luckman, akan diperoleh tiga makna yakni makna ekste alisasi sebagai suatu kewajiban yang ditetapkan, makna obyektivasi sebagai suatu bentuk kebudayaan, juga makna INTERNALisasi ynag terbentuk sebagai pembelajaran dari makna yang tersirat. Adapun mengenai asal-usul pengetahuan tradisi Yasinan tersebut adalah berasal dari ijazah yang diberikan oleh guru pengasuh yakni Mbah KH. Munawwir Mustofa, seorang guru mursyid thariqah al-Qadiriyah wa an-Naqsabandiyah, Tegalarum, Kertosono, Nganjuk.
Item Type: | Thesis (Sarjana) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Identification Number: | 297.122 404 HIK T | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | Agama > Pendidikan Agama | ||||||
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir | ||||||
Date Deposited: | 11 Sep 2018 13:38 | ||||||
Last Modified: | 02 Mar 2022 06:23 | ||||||
URI: | https://repository.yudharta.ac.id/id/eprint/202 |
Actions (login required)
View Item |